BekisarMedia.id — Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, memberikan perhatian serius terhadap pembentukan Koperasi Merah Putih. Satu dari banyaknya bentuk keseriusan dari Prabowo Subianto, yakni melakukan Rapat Terbatas (Ratas) dengan jajaran menteri yang terkait dengan pelaksanaan program tersebut.
Ratas itu dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 8 Mei 2025, di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.
Adapun menteri-menteri yang dipanggil untuk mengikuti Ratas tersebut, yakni Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Menteri Kelautan dan Perikanan, Menteri Koordinator Bidang Pangan, Menteri Koperasi (Menkop), dan Menteri Keuangan (Menkeu).
Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Republik Indonesia, Yandri Susanto, kepada wartawan mengatakan, pihaknya telah menerbitkan Surat Edaran untuk menggelar Musyawarah Khusus yang mengulas pembentukan Koperasi Merah Putih, yang menyangkut pembahasan sumber dana hingga pengurus.
Sementara itu, Menkop Republik Indonesia, Budi Arie Setiadi, menjelaskan bahwa Koperasi Merah Putih adalah momentum kebangkitan ekonomi rakyat, yang bersumber dari konstitusi.
Dengan semangat gotong royong, yang bakal dilaunching pada tanggal 12 Juli 2025 nanti, diyakini mampu menjadi solusi pengentasan kemiskinan ekstrem di Indonesia, yang saat ini masih menyentuh angka 3,1 juta jiwa.
Menteri BUMN, Erick Thohir, menambahkan, Koperasi Desa dan Kelurahan Merah Putih diharapkan dapat menjadi tulang punggung yang menyokong kemandirian masyarakat, dari perananannya sebagai sektor lumbung pangan.
“Hari ini, agendanya Koperasi Merah Putih. Kami bersinergi, bagaimana memastikan program dari Bapak Presiden tentang ekonomi dari desa dapat terus tumbuh.” tutur Erick Thohir.
Ia menambahkan, koperasi yang ditargetkan terbentuk di 80.000 desa dan kelurahan di Indonesia itu, merupakan strategi pemerintah dalam menjaga keseimbangan ekonomi masyarakat kota dengan pedesaan.
“Kalau kita lihat, demografi kita, antara penduduk kota dan desa, kan sekarang sudah mulai berimbang. Jangan sampai, ekonomi di desa itu terus menurun, dan di kota meningkat, karena banyak service industri.” pungkas Erick Thohir. (skb)