Simon Tahamata Ditunjuk Jadi Kepala Pemandu Bakat PSSI, Siap Perkuat Pengembangan Pemain Menuju Piala Dunia 2026

BekisarMedia.id — PSSI secara resmi mengumumkan penunjukan Simon Tahamata sebagai Kepala Pemandu Bakat (Head of Scouting) sepak bola nasional. Langkah strategis ini merupakan bagian dari komitmen PSSI untuk memperkuat fondasi pengembangan pemain nasional, demi persiapan menuju Piala Dunia 2026 dan masa depan sepak bola Indonesia.

Dalam perannya, Simon Tahamata bertugas mengidentifikasi dan merekrut talenta terbaik, baik dari dalam negeri maupun diaspora Indonesia, khususnya di Belanda. Ia akan bekerja sama erat dengan Patrick Kluivert, Gerald Vanenburg, Nova Arianto, dan staf teknis lainnya, untuk menjamin keberlanjutan dan peningkatan kualitas Timnas Indonesia.

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyambut antusias kehadiran Simon Tahamata, yang memiliki pengalaman luas dalam pengembangan pemain muda.

“Kami sangat antusias menyambut Simon Tahamata dalam keluarga besar PSSI. Pengalaman dan keahliannya, akan menjadi aset berharga dalam perjalanan kami menuju panggung dunia.” ujar Erick Thohir, dikutip dari website resmi PSSI, hari Kamis, tanggal 22 Mei 2025.

Simon Melkianus Tahamata, kelahiran Vught, Belanda pada 26 Mei 1956, dengan darah Maluku, dikenal sebagai mantan pemain sayap berbakat yang membela Timnas Belanda dari 1979 hingga 1986. Ia menjalani debut internasional pada 22 Mei 1979, dalam pertandingan ulang tahun FIFA ke-75, melawan Argentina.

Karier Gemilang di Klub Eropa

Simon memulai karier sepak bolanya di klub TSV Theole (1967-1971) sebelum bergabung dengan tim junior Ajax Amsterdam hingga 1975. Ia tampil untuk tim utama Ajax dari 1975 hingga 1980, mencatat 149 pertandingan, 17 gol, dan 33 assist. Bersama Ajax, ia meraih tiga gelar Liga Belanda dan satu Piala KNVB, serta mencapai semifinal Piala Eropa I pada musim 1979-1980.

Baca Juga :   PSSI Umumkan 18 Wasit untuk Liga 1 Musim 2023/2024, Satu Dari Sumatera Selatan

Setelah itu, Simon melanjutkan karier di Standard Liege, Belgia, dengan koleksi dua gelar Liga Belgia, satu Piala Belgia, dan pencapaian final Piala Eropa II. Ia juga dianugerahi Man of the Season dan Belgian Fair Play Award. Kariernya berlanjut di Feyenoord, Beerschot, dan Germinal Ekeren sebelum pensiun pada 1996.

Dari Pemain Jadi Pelatih dan Pembina Talenta

Pasca pensiun, Simon Tahamata beralih menjadi pelatih akademi di Ajax Amsterdam, Standard Liege, Beerschot, dan Al Ahli. Sejak 2015, ia juga mengelola Simon Tahamata Soccer Academy, yang fokus membina pemain muda.

Pada 3 Maret 2025 lalu, Ajax memberikan penghormatan khusus kepada Simon Tahamata di Johan Cruyff Stadium, di mana ia disambut hangat dengan spanduk bertuliskan “Oom Simon, Terima Kasih.” menandai betapa besar pengaruhnya di klub tersebut.

Simon Tahamata dijadwalkan tiba di Indonesia pada akhir Mei ini, untuk mulai mengemban tugas pentingnya dalam pengembangan sepak bola nasional.

Informasi Pribadi

Nama lengkap: Simon Melkianus Tahamata
Tanggal lahir: 26 Mei 1956
Tempat lahir: Vught, Belanda
Tinggi: 1,64 m

Karier Junior
1967 – 1971: TSV Theole
1971 – 1976: Ajax Amsterdam

Karier Senior
1976 – 1980: Ajax Amsterdam
1980 – 1984: Standar Liege
1984 – 1987: Feyenooord
1987-1990: Beerschot
1990 – 1996: Germinal Ekeren

Karier Timnas
1979-1986: Timnas Belanda

Karier Pelatih
1996-2000: Standard Liege (Academy dan Junior)
2000-2004: Germinal Beerschot (Academy dan Junior)
2004-2009: Ajax Amsterdam (Academy dan Junior)
2009-2014: Al Ahli Arab Saudi (Academy dan Junior)
2014-2024: Ajax Amsterdam (Academy dan Junior)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *