Pemkab Muba Fasilitasi Mediasi Keluarga Pasien dan Dokter RSUD Sekayu

BekisarMedia.id — Ramainya pemberitaan terkait dengan dugaan intimidasi dan pengancaman yang dilakukan oleh keluarga pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sekayu kepada seorang dokter, pada hari Selasa, tanggal 12 Agustus 2025, mendapatkan perhatian serius dari Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin (Pemkab Muba).

Bupati Muba, M. Toha, melalui Sekretaris Daerah (Sekda) Muba, Dr. H. Apriyadi Mahmud, menggelar pertemuan guna meminta keterangan secara langsung dari kedua pihak, yakni keluarga pasien dan dr. Syahpri Putra Wangsa.

Dalam kesempatan tersebut, Dr. H. Apriyadi Mahmud menyampaikan bahwa dirinya mengakui, mungkin pelayanan di RSUD Sekayu belum sepenuhnya sempurna. Namun, tidak dibenarkan untuk melakukan intimidasi kepada tenaga medis.

Baca Juga :  Mengenal Program Pengentasan Kemiskinan BANTU UMAK ala Pemkab Muba

“Mungkin, pelayanan RSUD Sekayu masih kurang. Tetapi, tidak dibenarkan untuk melakukan intimidasi kepada dokter. Semuanya bisa dibicarakan dengan baik-baik. Kita prihatin atas kejadian seperti ini, jangan sampai terulang.” kata Dr. H. Apriyadi Mahmud.

Ia juga mengingatkan kepada seluruh tenaga medis di RSUD Sekayu, untuk tetap melaksanakan pelayanan yang profesional, dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

“Kita berharap, kejadian serupa tidak kembali terulang, dan tidak menimbulkan kegaduhan.” kata Dr. H. Apriyadi Mahmud, yang didampingi oleh Asisten I Sekretariat Daerah Kabupaten Muba (Ardiansyah), Kepala Bidang Komunikasi Publik Dinas Komunikasi dan Informatika Muba (Kartiko Buwono), dan kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Muba (Yettria).

Baca Juga :  Sah.. Lima Desa Kawasan Hutan di Muba Dapat Pasokan Listrik

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Muba, Edy Haryanto, yang turut hadir dalam pertemuan tersebut, mengatakan bahwa kedatangan pihaknya, juga ingin mendengarkan langsung keterangan dari keda pihak. Ia mengaku, prihatin dengan kejadian tersebut.

“Kami tidak memihak kepada siapa pun. Tetapi, kami prihatin atas kejadian ini, dan menjadi pelajaran untuk kita semua.” ucap Edy Haryanto.

DPRD Kabupaten Muba juga terus menyoroti fasilitas dan sarana serta prasarana di RSUD Sekayu. “Namun kami tegaskan, tidak dibenarkan melakukan intimidasi dan kekerasan kepada pihak manapun, karena semua biasa diselesaikan dengan baik-baik.” terangnya.

Baca Juga :  Jadi Tuan Rumah Porprov Sumsel Tahun 2025, Pemkab Muba Maksimalkan Persiapan Fasilitas

Sementara itu, Dokter Spesialis Penyakit Dalam di RSUD Sekayu, dr Syahpri Putra Wangsa, mengaku, dirinya sudah melaksanakan pelayanan sesuai prosedur dan memberikan pelayanan terbaik. “Pada kejadian tersebut, saya dipaksa untuk membuka masker. Tetapi di dalam ruangan perawatan tersebut, tidak diperbolehkan.” ucapnya.

Putra, keluarga pasien, mengaku, setelah kejadian tersebut pihaknya sudah dimediasikan oleh pihak RSUD Sekayu, tetapi ia terkejut mengapa video tersebut dipenggal dan diviralkan di media sosial.

“Kami setelah kejadian langsung dimediasi, dan saya selaku keluarga pasien sudah meminta maaf. Saya akui pada saat itu emosi, tetapi kami terkejut mengapa video itu diviralkan di media sosial, seolah-olah melakukan kekerasan kepada dokter.” pungkasnya. (skb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *