BekisarMedia.id — Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) melakukan sosialisasi kepada kepala daerah untuk mempersiapkan implementasi program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) yang diselenggarakan pada Februari 2025 nanti.
Kepala Dinkes Sumsel, Trisnawarman, pada hari Jum’at, tanggal 24 Januari 2025, mengatakan, untuk pelaksanaan program PKG itu menjadi tiga bagian, yaitu PKG ulang tahun yang akan mulai pada Februari diperuntukkan bagi balita usia di bawah 5 tahun dan di atas 18 tahun, dengan ketentuan periode paling lama satu bulan dari tanggal ulang tahun dan tersedia melalui layanan puskesmas dan klinik.
Kemudian, PKG sekolah. Itu akan dimulai Juli dengan persyaratan usia siswa 6-18 tahun dan akan dilaksanakan di sekolah. Lalu, PKG Khusus diperuntukkan bagi ibu hamil dan balita yang akan dilaksanakan di puskesmas dan posyandu sesuai dengan jadwal.
“Untuk itu, kami harapkan kepada bupati dan wali kota, utamanya Dinas Kesehatan dan OPD terkait, untuk dapat melaksanakan program ini.” katanya.
Ia menjelaskan, jenis pemeriksaan yang disediakan bukanlah medical check up (MCU), melainkan nenis skrining awal. Untuk jenis pemeriksaan dibagi menjadi tiga siklus, meliputi bayi baru lahir, bayi baru lahir, dan anak pra sekolah, serta skrining dewasa dan lansia.
“Skrining pada bayi baru lahir seperti hormon, G6PD, penyakit jantung bawaan, kelainan empedu, dan pertumbuhan seperti berat badan, tinggi badan. Untuk anak pra sekolah seperti pertumbuhan, perkembangan, tuberkulosis, telinga, mata, gigi, thalasemia dan gula darah. Sedangkan dewasa dan lansia pemeriksaan untuk tekanan darah, gula darah, stroke, jantung, ginjal, kanker payudara, kanker leher rahim, kanker paru, telinga, mata, gigi, gizi, hati, jiwa dan kebugaran.” jelasnya.
Trisnawarman mengatakan, saat ini Sumsel telah dilengkapi dengan fasilitas pelayanan kesehatan (faskes) yang terdiri dari dokter praktik 499, klinik pratama 588, serta penyuluh kesehatan masyarakat (PKM) sebanyak 350.
Sedangkan, untuk jumlah desa dan kelurahan secara keseluruhan di Sumsel, saat ini mencapai 3.258. Namun, sebanyak 436 jumlah desa atau kelurahan tidak memiliki Pustu (Puskesmas Pembantu) maupun Pos Kesehatan Desa (Poskesdes).
“Untuk Puskesmas, secara keseluruhan di Sumsel saat ini sebanyak 354, dengan jumlah terbanyak berada di Kota Palembang yang mencapai 42 unit.” tuturnya.
Ia mengatakan, program PKG ini akan dijalankan melalui anggaran senilai Rp1,37 triliun, yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik. Namun, jika kemungkinan dana tersebut kurang, terdapat tambahan anggaran dari APBN dengan besaran Rp3,23 triliun.
“Jadi, dana yang digelontorkan untuk program ini Rp1,37 triliun yang diambil dari DAK non fisik untuk langsung turun ke puskesmas.” pungkas Trisnawarman. (ohs)