BekisarMedia.id — Gubernur Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Herman Deru, menegaskan tentang pentingnya Karang Asam Festival sebagai ajang menjaga dan mengembangkan kearifan lokal.
Festival yang digelar di Alun-Alun Kelurahan Tanjung Enim Selatan, Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muara Enim ini, disebutnya bukan hanya sekadar hiburan, melainkan wadah pelestarian budaya.
Dalam sambutannya, Herman Deru menyampaikan apresiasi tinggi kepada panitia dan masyarakat, yang berhasil menyelenggarakan festival tersebut dengan meriah.
Ia mengaku hadir untuk pertama kalinya, agar dapat melihat langsung kemegahan acara yang kini masuk dalam daftar Karisma Event Nusantara (KEN).
“Saya ingin membuktikan sendiri, bagaimana festival ini bisa tumbuh dari tingkat kelurahan hingga masuk KEN. Ini bukti bahwa budaya kita memiliki daya tarik nasional.” ujar Herman Deru.
Dirinya menilai, Karang Asam Festival telah berhasil mempertahankan jati diri masyarakat Muara Enim. Berbagai tradisi lokal, seperti adat Mandi Kupek ke Ayek, kembali ditampilkan dalam suasana penuh kekeluargaan dan kegembiraan.
“Budaya adalah identitas kita. Kita wajib menjaga dan menghormati kearifan lokal agar generasi mendatang tetap mengenalnya.” jelasnya.
Selain menjadi ruang pelestarian budaya, festival ini juga memberi kesempatan bagi pelaku seni lokal untuk berkarya. Pentas tari, musik tradisional, hingga atraksi budaya khas Muara Enim disuguhkan dengan kemasan menarik sehingga menjadi tontonan sekaligus tuntunan.
Herman Deru menyebutkan bahwa masuknya Karang Asam Festival ke dalam daftar Karisma Event Nusantara, menjadi pengakuan bahwa event lokal pun dapat memiliki daya saing nasional. “Bagi saya, ini adalah prestasi luar biasa. Mari kita terus jaga dan kembangkan bersama.” tegasnya.
Apresiasi juga datang dari Asisten Deputi Event Daerah Kementerian Pariwisata Republik Indonesia, Reza Fahlevi, yang menyebut Karang Asam Festival sebagai salah satu event budaya terbaik di Indonesia.
“Event ini bukan hanya milik Muara Enim, tetapi juga milik bangsa. Karena itu, pemerintah pusat mendukung penuh agar bisa terus berkembang.” ujarnya.
Bupati Muara Enim, Edison, menambahkan, festival yang berlangsung selama sepekan, 1–7 September 2025 ini, lahir dari inisiatif warga untuk melestarikan budaya secara kreatif dan profesional.
“Festival ini adalah cerminan kebersamaan masyarakat. Budaya, seni, dan ekonomi dipadukan menjadi satu kekuatan.” katanya.
Ia berharap, Karang Asam Festival terus menjadi ikon budaya Muara Enim yang membanggakan sekaligus memperkuat identitas daerah. (skb)