Gubernur Sumsel Resmikan Rumah Tahfidz dan Pondok Pesantren di Komplek Masjid Sultan Agung

BekisarMedia.id — Program Satu Desa Satu Rumah Tahfidz yang diinisiasi oleh Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), terus mendapatkan dukungan dari masyarakat, salah satunya yang berada di Komplek Masjid Sultan Agung Kelurahan 1 Ilir Kota Palembang.

Gubernur Sumsel, Herman Deru, didampingi oleh Ketua Majelis Masjid, Ahmad Fauzi Syech, meresmikan secara langsung keberadaan Rumah Tahfidz dan Pondok Pesantren di masjid tersebut yang ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pemotongan pita, pada hari Jum’at siang tanggal 21 Oktober 2022.

Herman Deru mengaku bangga, karena program tersebut terus mendapatkan dukungan dari masyarakat. Selain pengurus masjid, para ulama bersama-sama terus mensukseskan program itu. Dia pun menyampaikan bahwa pada awalnya, program Satu Desa Satu Rumah Tahfidz itu ditargetkan ada 3.500, namun jumlahnya kini ternyata sudah melebihi target.

“Dengan dukungan dan semangat dari semua penjuru Sumsel, Alhamdulillah dua tahun berjalan, Rumah Tahfidz sudah tembus lebih dari 3.500. Saat ini, sudah lebih dari 4.000 Rumah Tahfidz yang tersebar di berbagai daerah di Sumsel.” katanya.

Sosok yang akrab disapa dengan panggilan Bang HD itu menuturkan, tujuan dari program Rumah Tahfidz itu adalah untuk memberantas buta aksara Al Qur’an dan seleksi bakat untuk prestasi.

Baca Juga :   Gubernur Motivasi Kontingen Sumsel di FORNAS VII Jabar

“Nah, kita sudah terbukti dalam enam belas tahun belakangan ini, belum pernah masuk sepuluh besar pada ajang Mudabaqah Tilawatil Qur’an. Alhamdulillah, di tahun kemarin, Sumsel masuk 10 besar, yakni di peringkat delapan.” ujar Bang HD.

Hasil tersebut memiliki arti, apa yang diperbuat dengan keikhlasan, tentu hasilnya akan positif dalam mewujudkan Sumsel yang Religius. Bang HD juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada jajaran pengurus Rumah Tahfidz dan Pondok Pesantren yang telah menyampaikan syiar Islam dan terus memberikan edukasi pada generasi penerus bangsa.

“Tidak ada gunanya pintar, kalau tidak punya akhlak yang baik. Mungkin inilah salah satu tempat kita menempah budi pekerti, agar mereka menjadi anak-anak yang profesional dan berakhlakul karimah.” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Majelis Masjid Sultan Agung, Ahmad Fauzi Syech, mengatakan, meski masjid tersebut sangat sederhana, namun banyak menciptakan para ulama besar. Dia menyampaikan, pendirian Rumah Tahfidz dan Pondok Pesantren itu, dengan tujuan menciptakan Hafidz dan Hafidzah.

“Alhamdulillah, sebanyak tujuh puluh enam anak, insya Allah sudah ada lima orang yang sudah hafidz dan hafidzah.” ucapnya. (ohs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *