BekisarMedia.id — Laga Reuni Legend Sriwijaya FC berlangsung meriah di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ), Palembang, pada hari Minggu tanggal 30 Juni 2024.
Puluh ribu supporter memadati setiap sudut stadion kebanggaan masyarakat Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) itu, sebagai wujud kerinduan mereka akan kejayaan Sriwijaya FC (SFC).
Acara tersebut dipersembahkan oleh pasangan Bakal Calon Gubernur (Cagub) dan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Sumsel, Mawardi Yahya dan R.A. Anita Noeringhati (MATAHATI), dengan memeprtemukan para pemain legendaris SFC.
Semua pemain legenda SFC, dibagi ke dalam dua tim. Tim pertama yakni MATA, yang dilatih oleh Rahmat Darmawan (Pelatih yang sukses mempersembahkan gelar juara Divisi Utama Liga Indonesia Musim 2007). Tim kedua yaitu HATI, yang dipimpin oleh Kas Hartadi (Pelatih yang sukses memberikan gelar juara Indonesian Super League tahun 2012).
Meski usia para pemain sudah tidak muda lagi, mereka tetap menunjukkan kemampuan terbaik di lapangan hijau.
Ketua pelaksana kegiatan tersebut, Syahrial Oesman, yang juga pendiri SFC, mengungkapkan kekagumannya atas antusiasme puluhan ribu fans yang memadati tribun di Stadion GSJ. “Antusiasme ini membuktikan bahwa kerinduan agar Sriwijaya FC kembali ke Liga 1 Indonesia, tidak terbendung lagi.” ujarnya.
Dia pun menegaskan tekadnya bersama MATAHATI untuk mengembalikan kejayaan dari klub yang berjuluk Laskar Wong Kito itu. “Kami berjanji, jika MATAHATI diberikan amanah sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sumsel, kami akan berkomitmen membangkitkan kejayaan Sriwijaya FC seperti dulu lagi.” tegas Syahrial Oesman, yang disambut riuh supporter yang memenuhi stadion.
Usai laga, legenda Sriwijaya FC yakni Keith Kayamba Gumbs, mengungkapkan bahwa dirinya terkejut dan terharu, karena melihat banyaknya fans yang hadir. “Sangat luar biasa, atmosfer penonton dan supporter, mengingatkan saya seperti dulu lagi. Belum pernah saya melihat simpati penonton sebanyak ini.” katanya.
Keith Kayamba Gumbs pun menyampaikan pesan persatuan kepada seluruh pihak yang mencintai SFC, untuk bahu membahu mengembalikan tim ini ke kasta tertinggi kompetisi sepak bola Indonesia.
“Semua harus bersatu dan mendukung, jika tim ini ingin berada di Liga 1 Indonesia. Tidak boleh melihat ke belakang, semua harus kompak dan bersama membawa tim ini kembali bangkit.” tegasnya.
Salah satu supporter, Ali, saat diwawancara seusai laga, mengaku senang bisa melihat kembali klub kesayangannya bertanding. Ia juga berterima kasih kepada pasangan MATAHATI yang telah mempersembahkan Laga Reuni Legend Sriwijaya FC.
“Setelah sekian purnama, kami akhirnya bisa menyaksikan SFC, klub kebanggaan kami. Kami mengucapkan terima kasih kepada Pak Mawardi Yahya dan Ibu Anita Noeringhati.” ungkapnya.
Dalam pertandingan ini, Ferry Rotinsulu yang menjadi penjaga gawang tim MATA, berkali-kali melakukan penyelamatan gemilang. Sementara itu, kapten tim MATA, Keith Kayamba Gumbs, menunjukkan kehebatannya dengan serangan-serangan yang merepotkan pertahanan tim HATI.
Budi Sudarsono yang dikenal dengan julukan Si Piton, masih menunjukkan tendangan-tendangan akurat, meski tidak berhasil mencetak gol. Pertandingan yang berlangsung selama 2×30 menit ini berakhir imbang 2-2 di waktu normal. Dua gol tim MATA dicetak oleh Wijay dan Kayamba, sementara dua gol tim HATI dicetak oleh Tantan dan Budi Sudarsono.
Laga kemudian dilanjutkan dengan adu penalti, di mana tim HATI akhirnya keluar sebagai pemenang dengan skor akhir 8-7.
Selain aksi di lapangan, sejumlah selebrasi memorial juga disuguhkan oleh para pemain. Wijay setelah mencetak gol, berpose “centil” bersama rekan-rekannya di hadapan fotografer. Kayamba melakukan selebrasi “Pak Tua” dengan berjalan membungkuk. Sementara, Tantan dan Budi Sudarsono, melakukan selebrasi dengan menyuruh pelatih Kas Hartadi melakukan push-up sebanyak 10 kali.
Dengan semua antusiasme dan semangat yang ditunjukkan pada acara ini, tampaknya harapan pendukung agar Sriwijaya FC kembali ke Liga 1 Indonesia, semakin dekat untuk terwujud. (raam)