BekisarMedia.id — Persoalan angka kemiskinan dan Stunting di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), masih terus diupayakan penyelesaiannya oleh Pj. Bupati Muba, Drs. H. Apriyadi, M.Si., agar angkanya melandai atau menuju satu digit. Hal ini juga diperkuat dengan program-program yang diinisiasi oleh Gubernur Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) yang kemudian direalisasikan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muba.
Dalam kesempatan wawancara Kompas.com dengan tagline Jernih Melihat Dunia di Guest House Griya Bumi Serasan Sekate pada hari Rabu tanggal 3 Agustus 2022, H. Apriyadi membeberkan sejumlah jurus jitu untuk menurunkan angka kemiskinan dan Stunting di Bumi Serasan Sekate. “Mulai dari mendorong zakat dari ASN yang diperoleh hampir delapan ratus juta rupiah per bulan, hingga melatih kaum ibu untuk mandiri agar membantu pendapatan rumah tangga.” ungkapnya.
Mantan Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Sumsel itu mengatakan, zakat dari ASN (Aparatur Sipil Negara) itu, disalurkan kepada masyarakat pra sejahtera, mulai diperuntukan untuk bedah rumah, hingga membagikan sembako dan kebutuhan lainnya bagi warga yang membutuhkan.
“Nah untuk kalangan ibu-ibu, kita latih untuk memanfaatkan perkarangan rumah menjadi lahan pangan dan juga dilatih menjadi pelaku UMKM di rumah masing-masing. Ini sudah berjalan hampir di semua kawasan pedesaan di Muba.” tutur H. Apriyadi.
Dia menambahkan, Pemkab Muba juga memprioritaskan Fasilitas Kesehatan (Faskes) gratis melalui BPJS yang disubsidi untuk masyarakat pra sejahtera. “Kita alokasikan sebesar seratus miliar rupiah untuk melakukan cover terhadap BPJS Kesehatan bagi warga pra sejahtera di Muba.” tegasnya.
Sementara itu, Jurnalis Kompas.com yakni Monica Riza, mengaku tertarik untuk menyoroti sejumlah potensi dan upaya dari Pj. Bupati Muba dalam menangani angka kemiskinan dan stunting di Muba. Dia juga mengaku, ingin mengetahui lebih jauh komitmen dari Pemkab Muba dalam upaya menjaga lingkungan dari industri Migas yang dominan beroperasional di Muba. (ohs)