BekisarMedia.id — Kementerian Koperasi (Kemenkop) Republik Indonesia menyiapkan strategi mitigasi risiko guna menjamin keberhasilan program Koperasi Desa dan Koperasi Kelurahan Merah Putih.
Langkah ini diambil untuk mencegah potensi fraud dan kegagalan operasional koperasi desa di masa mendatang.
Menteri Koperasi (Menkop) Republik Indonesia, Budi Arie Setiadi, menyebutkan delapan tantangan utama yang harus diantisipasi, mulai dari rendahnya partisipasi masyarakat, kualitas SDM yang belum merata, hingga risiko elite capture, dan penyalahgunaan dana koperasi.
“Kami percepat pembentukan Kopdes, tapi operasionalnya harus hati-hati. Sistem dan SDM yang kuat menjadi kunci.” ujar Budi Arie Setiadi dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komite IV Dewan Prewakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia di Jakarta.
Mitigasi yang disiapkan meliputi Pemanfaatan teknologi untuk monitoring dan evaluasi, Pelatihan intensif bagi pengelola, Kolaborasi dengan penegak hukum untuk mencegah fraud sejak dini.
Wakil Menkop Republik Indonesia, Ferry Juliantono, menegaskan bahwa kehadiran Koperasi Desa Merah Putih tidak akan menyaingi BUMDes, melainkan menjadi mitra untuk memperkuat ekonomi desa dan mengurangi ketergantungan masyarakat pada tengkulak dan pinjaman ilegal.
Dukungan juga datang dari DPD RI. Ketua Komite IV, AA Ahmad Nawardi, menyatakan seluruh anggota DPD dari 38 provinsi, siap mendukung pembentukan dan pengawasan koperasi desa ini. (skb)