BekisarMedia.id — Program Nikah Massal yang digelar oleh Kementerian Agama (Kemenag), berjalan dengan lancar. Sebanyak 100 pasangan mengikuti acara yang digelar di Masjid Istiqlal, Jakarta, pada hari Sabtu, tanggal 18 Juni 2025 itu.
Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia, Nasaruddin Umar, yang hadir pada acara tersebut, dan juga sebagai saksi pernikahan, memberikan nasehat pernikahan kepada para peserta.
Nasaruddin Umar mengingatkan bahwa menikah adalah bagian dari ajaran Rasul dan juga sunnatullah.
“Segala sesuatu, diciptakan berpasangan. Maka, siapa yang sudah siap, segeralah menikah. Dan bagi yang belum memiliki pasangan, peran mak comblang sangatlah penting. Itu pekerjaan yang mulia, bahkan pahalanya bisa setara dengan membangun Masjid.” ucapnya, dikutip dari Website Resmi Kementerian Agama Republik Indonesia.
Dalam Kegiatan yang digelar dalam rangkaian Peacefull Muharram itu, Nasaruddin Umar juga menuturkan bahwa konflik dalam rumah tangga, bersifat dinamis. Oleh karena itu, perlu saling mengerti dan memahami. Hubungan dalam suami istri itu, lentur dan saling memaafkan.
“Pernikahan adalah mitsaqan ghalidzan, perjanjian yang suci dan penuh berkah. Yang hadir dalam akad ini, bukan hanya manusia, tetapi juga malaikat dan jin, sebagaimana dalam kisah pernikahan Nabi Adam dan Hawa.” tuturnya.
Selain tidak dipungut biaya pernikahan, Ia juga menyampaikan bahwa pasangan yang telah menikah dalam kegiatan tersebut, akan mendapatkan bantuan usaha, minimal Rp2,5 juta, yang disponsori oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS). Bahkan, pasangan yang telah menikah, juga mendapatkan fasilitas kamar hotel serta bimbingan setelah akad nikah.
Nasaruddin Umar juga menekankan tentang pentingnya pencatatan pernikahan secara resmi. Menurutnya, pernikahan yang sah, harus dicatat negara, agar anak-anak yang lahir, dapat memperoleh hak-hak administratif. Mulai dari kartu keluarga, akta kelahiran, hingga paspor.
“Pencatatan ini penting. Hari ini, negara langsung hadir memfasilitasi pencatatan nikah. Ini juga bagian dari upaya kita memenuhi rukun Islam ke lima.” tegasnya.
Kemenag berencana akan melanjutkan program tersebut. Setelah 100 pasangan, Kemenag akan melakukan nikah massal bagi 1.000 pasangan di seluruh Indonesia.
“Jangan malu mengikuti nikah massal. Yang penting, sah secara agama dan negara, dan Insya Allah penuh berkah. Setelah akad, tanggung jawab kita tidak hanya di dunia, tetapi juga di akhirat. Jadikan diri kita bidadari bagi pasangan masing-masing.” pungkas Nasaruddin Umar. (skb)