BekisarMedia.id — Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, menegaskan bahwa investasi terbaik menuju Indonesia Emas tahun 2045 adalah memastikan anak-anak tumbuh dalam lingkungan yang aman, sehat, dan menyenangkan.
Pernyataan itu disampaikan oleh Arifah Fauzi saat menghadiri Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) ke 41 Tingkat Provinsi Jawa Timur, yang digelar di Kebun Raya Purwodadi, Pasuruan, pada hari Selasa, tanggal 29 Juli 2025.
“Peringatan Hari Anak Nasional bukan sekadar seremoni tahunan, tetapi wujud komitmen pemerintah pusat dan daerah dalam menjamin hak anak, mulai dari tumbuh kembang, berekspresi, bermain, hingga merasa aman dari kekerasan dan diskriminasi.” ujar Arifah Fauzi, dikutip dari Website Resmi Kementerian PPPA, pada hari Kamis, tanggal 31 Juli 2025.
Ia juga mengapresiasi langkah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur yang dinilai berhasil menerapkan praktik baik pemenuhan hak anak melalui kolaborasi lintas sektor, penyediaan ruang bermain, dan pendampingan ramah anak.
Sebagai bentuk dukungan, Arifah Fauzi menyerahkan lima unit sepeda bambu kepada perwakilan siswa dari berbagai jenjang pendidikan, dan seorang guru inspiratif. Hadiah tersebut menjadi simbol dorongan pola hidup aktif, sehat, dan ramah lingkungan.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawasna, turut hadir dan mengajak keluarga, sekolah, serta masyarakat, untuk menjadi pelindung dan pemberi kebahagiaan bagi anak-anak.
“Rumah, sekolah, dan lingkungan sosial, harus menjadi tempat yang aman dan penuh cinta. Mari kita jaga anak-anak dari kekerasan, perundungan, dan eksploitasi.” tegas Khofifah Indar Parawasna.
Ia juga membagikan buku bacaan, alat tulis, dan botol minum ramah lingkungan kepada anak-anak, sebagai bentuk kepedulian terhadap pendidikan dan kelestarian lingkungan.
Peringatan HAN kali ini dimeriahkan berbagai kegiatan seperti hadrah, tari Pugno, story telling, dongeng, pertunjukan sulap, badut, hingga permainan tradisional.
Anak-anak juga menyuarakan aspirasi melalui forum Suara Anak Indonesia, dengan isu penting seperti perlindungan dari kekerasan, akses pendidikan inklusif, hingga penyediaan ruang bermain yang aman.
Selain itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan menyerahkan 1 ton ikan segar untuk 20 panti asuhan di Jawa Timur, sebagai dukungan gizi bagi anak-anak panti. (skb)