BekisarMedia.id — Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palembang, Mgs. Syaiful Padli, menegaskan bahwa jika terpilih sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palembang periode 2025-2030, Yudha Pratomo Mahyuddin dan Baharuddin akan memberikan perhatian yang serius terhadap makam raja-raja dan sultan Palembang.
“Ketika kami rapat di DPRD Palembang dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, ketika membahas soal kepeudlian Pemerintah Kota Palembang yang selama ini tidak ada, saya katakan bahwa Insya Allah kalau pak Yudha Pratomo Mahyuddin dan Baharuddin terpilih, maka makam raja dan sultan Palembang, insya Allah akan menjadi perhatian serius bagi mereka.” ucap Mgs. Syaiful Padli, saat mendampingi Yudha Pratomo Mahyuddin dan Baharuddin melakukan silaturahim ke Istana Adat Kesultanan Palembang Darussalam, yang berada di Jalan Sultan Muhammad Mansur No. 776, Kelurahan Bukit Lama, Kecamatan Ilir Barat I, pada hari Sabtu, tanggal 26 Oktober 2024.
Ia menuturkan, apa yang disampaikan oleh Pasangan Calon (Paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palembang Nomor Urut 3 itu, bukan hanya sekedar pencitraan dan janji-janji, tetapi merupakan komitmen yang diberikan kepada kesultanan Palembang Darussalam.
“Jika Yudha Pratomo Mahyuddin dan Baharuddin terpilih menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palembang, Insya Allah kita akan hidupkan kembali Istana Adat Kesultanan Palembang Darussalam ini. Jadi, ini komitmen yang kami hadirkan ke sultan. Mudah-mudahan, bukan sekedar pencitraan dan janji-janji, tapi ini adalah suasana dari hati kami. Secara kebatinan, kita keluarga besar kesultanan Palembang Darussalam.” tuturnya.
Sementara itu, Yudha Pratomo Mahyuddin mengungkapkan, Sultan Palembang Darussalam, Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jaya Wikrama RM Fauwaz Diradja, memberikan masukan dan saran mengenai bagaimana caranya mengembalikan kebudayaan kota Palembang ini, agar lebih signifikan lagi ke depannya.
“Contohnya, budaya-budaya seperti di jalan-jalan ada tulisan yang menggunakan tulisan arab Melayu. Tujuannya untuk mempertegas kalau budaya Kota Palembang, adalah budaya yang bernilai tinggi. Selain itu, kita juga akan berbicara dengan TNI, bagaimana supaya BKB dikembalikan sebagai situs budaya, termasuk kantor Wali Kota Palembang. Itu jadi pusat budaya ke depan, ke khasan kota Palembang lebih ditonjolkan lagi.” kata YPM, sapaan akrabnya.
Rektor Universitas Sumatera Selatan (Sumsel) itu juga mempertegas bahwa makam-makam raja Palembang yang tidak terurus, perlu mendapatkan perhatian yang serius.
“Sultan tadi mengatakan, narasi-narasi sejarah itu, perlu ditulis secara rapi, dari tahun berapa, nama-nama raja, sultan, dan lain sebagainya. Ini harus dibuatkan sebuah buku atau catatan-catatan dan panduan, sehingga orang ingin berwisata sejarah di Kota Palembang ini, menjadi tahu.” kata YPM.
Dengan semakin meningkatnya orang-orang yang datang ke Kota Palembang, maka perekonomian semakin meningkat dan pengangguran menjadi berkurang.
“Kita ingin membangun kota Palembang ini dari budaya. Budaya itu sebagai pintu, kalau kita bisa mengemas, bagaimana wisatawan lokal dan mancanegara datang ke Palembang ini, untuk melihat dan mempelajari ketinggian dan ketuaan sejarah Palembang Darussalam, kami yakin Palembang akan berubah, semua sektor bergerak untuk bagaimana bersatu padu. Sebagai permulaan, kami sudah mulai bergerak dari pemakaian tanjak. Kami sebagai satu-satunya Paslon yang menggunakan Tanjak.” tegasnya. (ril/ohs)