BekisarMedia, PALEMBANG — Bicara tentang Sriwijaya FC (SFC) memang selalu menarik. Perjalanan dari klub kebanggaan masyarakat Sumatera Selatan (Sumsel) ini, selalu menghadirkan banyak cerita. Mulai dari rasa sedih, hingga rasa bahagia. Semua menjadi satu, melebur dalam sebuah kata yang bernama kecintaan.
Hari ini, bertepatan dengan tanggal 17 Februari. Beberapa hal yang menarik telah tercipta dalam perjalanan klub yang berjuluk Laskar Wong Kito itu, sejak resmi bernama Sriwijaya FC di 23 Oktober 2004 hingga saat ini. Mulai dari kekalahan telak 0-5 dari Madura United, hingga berhasil menduduki peringkat ketiga Turnamen Piala Presiden.
1. Kalah Lima Gol Tanpa Balas
Perjuangan Sriwijaya FC di Piala Indonesia tahun 2019, bisa disebut sudah optimal. Dengan skuad yang ada pasca ditinggal pemain-pemain bintang karena terdegradasi ke Liga 2, masih bisa mampu menembus babak 16 Besar Kratingdaeng, Piala Indonesia dan dijadwalkan menghadapi Madura United pada putaran pertama yang digelar tanggal 17 Februari 2019.
Dengan waktu yang tidak terlalu panjang dikarenakan manajemen klub sudah memberikan libur saat belum ada kejelasan mengenai pelaksanaan turnamen, persiapan dari tim yang dipimpin oleh Hartono Ruslan sebagai pelatih, tidak terlalu optimal. Anak asuhnya harus menerima kekalahan dengan skor 0-5 dari Madura melalui dua gol yang diciptakan oleh Andik Vermansyah dan tiga gol yang masing-masing disumbangkan oleh Jaimerson da Silva Xavier, Greg Nwokolo, serta Aleksandar Rakic.
Hasil ini juga memberikan catatan tambahan bagi Sriwijaya FC yakni untuk pertama kalinya tidak mampu menciptakan gol. Sebelumnya, klub yang pernah menjadi juara Indonesian Super League di tahun 2011-2012 ini, selalu menciptakan gol dan tidak pernah kalah di laga tandang atau kandang pada Babak 16 Besar Kratingdaeng Piala Indonesia tahun 2019.
“Waktu persiapan hanya tiga hari, mengingat dua hari menjelang pertandingan sudah harus di Madura untuk persiapan. Sriwijaya FC tetap berjuang sampai titik darah penghabisan.” kata Hartono Ruslan beberapa hari sebelum pertandingan.
2. Budiardjo Thalib Hanya Jalani Satu Pertandingan
Meski degradasi ke Liga 2, manajemen klub tetap terus berjuang membawa Sriwijaya FC lolos ke Liga 1. Berbagai upaya sudah dilakukan, termasuk merekrut pemain-pemain yang memiliki kualitas di Liga 2 dan Liga 1. Bahkan, manajemen merekrut Budiardjo Thalib sebagai pelatih setelah sebelumnya berhasil membawa Persik Kediri lolos ke Liga 1.
Sayangnya, masyarakat pecinta Sriwijaya FC tidak bisa menyaksikan secara keseluruhan penampilan dari anak asuh Budiardjo Thalib di Liga 2. Padahal, selama menjalani uji coba, berhasil mendapatkan kemenangan dengan skor akhir yang besar. Penyebabnya adalah jumlah masyarakat yang terserang Covid 19 di tahun 2020 sangat tinggi dan pemerintah pun melarang aktifitas yang menciptakan kerumuman. Di tahun itu, Sriwijaya FC hanya bertanding satu kali melawan PSIM di Palembang dan berhasil menang dengan skor akhir 2-1.
17 Februari 2021, Manajemen Tim Sriwijaya FC melalui Manajer Tim yakni M. Fadli, menyampaikan bahwa kontrak Budiardjo Thalib tidak diperpanjang. Tidak ada informasi mengenai alasan pasti mengapa sosok yang akrab disapa dengan panggilan Budi Jo itu dilepas. Namun setelah itu, Sriwijaya FC akhirnya mengontrak Nilmaizar sebagai pelatih yang memiliki lisensi AFC Pro.
3. Juara Ketiga Piala Presiden
Sriwijaya FC berhasil menduduki peringkat ketiga pada Piala Presiden tahun 2018 setelah berhasil mengalahkan PSMS dengan skor akhir 4-0 di Stadion Gelora Bung Karno pada hari Sabtu tanggal 17 Februari 2018.
Empat gol Sriwijaya FC pada pertandingan tersebut diciptakan oleh Mahamadou N’Diaye pada menit 45+1, Hamka Hamzah di menit ke-53, Manuchekhr Dzhalilov pada menit 76, dan Esteban Vizcarra di menit 86.
Setelah berhasil menduduki peringkat ketiga, Sriwijaya FC berhak mendapatkan hadiah sebesar 1.1 Miliar. Namun setelah dikurangi PPh sebesar 15 persen, biaya perizinan IMTA (izin mempekerjakan tenaga kerja asing) dan pengurusan Kitas (Kartu Izin Tinggal Terbatas) bagi pemain asing, serta pembelian tiket babak final sebanyak 1.200 lembar, total hadiah yang didapatkan yakni Rp773.000.000.
“Setelah dilakukan pemotongan pajak, jadi dari total hadiah juara tiga Piala Presiden sebesar Rp1.1 miliar, tidak utuh diterima seluruhnya, melainkan harus dipotong pajak PPh 15 persen yang harus dibayar ke kas negera.” kata Faisal Mursyid, Sekretaris PT. Sriwijaya Optimis Mandiri, perusahaan pengelola Sriwijaya FC. (ohs)