OKI Panen Sukses IP300! Alih Fungsi Lahan Karet Jadi Sawah Dorong Swasembada Pangan

BekisarMedia.id — Upaya Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dalam memperkuat ketahanan pangan nasional, membuahkan hasil yang membanggakan. Melalui Program Optimalisasi Lahan Sawah (OPLAH) dan Brigade Pangan (BP), Kabupaten OKI sukses meningkatkan produktivitas pertanian, memperbaiki taraf hidup petani, sekaligus mempercepat realisasi swasembada pangan nasional.

Bupati OKI, H. Muchendi Mahzareki, menyampaikan apresiasinya saat menghadiri panen padi IP300 di Desa Sindang Sari, Kecamatan Lempuing, dan Desa Juk Dadak, Kecamatan Tanjung Lubuk.

“Alhamdulillah, kita bisa panen IP200 dan bersiap menanam IP300. Ini bukti semangat dan kerja keras petani serta sinergi dengan pemerintah pusat.” ujar H. Muchendi Mahzareki.

Baca Juga :  Bupati OKI Lantik 490 PPPK : Komitmen Pemerintah Tuntaskan Status Tenaga Honorer

Program ini menunjukkan dampak signifikan. Sebelumnya, indeks pertanaman (IP) di OKI hanya mencapai IP100 (satu kali tanam per tahun). Kini, sebagian wilayah telah mampu menanam dua hingga tiga kali dalam setahun (IP200–IP300).

Berdasarkan data Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura OKI, sepanjang Januari–Juli 2024, luas tanam padi di OKI mencapai 75.179 hektare, dengan luas panen sebesar 65.095 hektare.

Peningkatan produktivitas ini secara langsung berdampak pada peningkatan pendapatan petani. Sularno, petani asal Tanjung Lubuk, mengungkapkan bahwa proses panen kini lebih cepat dan efisien berkat bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan).

Baca Juga :  Exit Toll Jejawi Belum Operasional, Bupati Kabupaten OKI Gerak Cepat

“Dulu panen butuh waktu lama dan tenaga banyak. Sekarang dengan combine harvester, hasil panen naik dan waktu lebih singkat.” ujarnya.

Pada 2025, Kabupaten OKI menerima 568 unit alat dan mesin pertanian dari Kementerian Pertanian. Bantuan ini meliputi 150 traktor roda 4, 469 traktor roda 2, 125 rice transplanter, 255 rotapator, 395 pompa air 4 inchi, 88 pompa air 6 inchi, dan 135 hansprayer.

H. Muchendi Mahzareki menegaskan tentang pentingnya perawatan alsintan, agar manfaatnya berkelanjutan. “Kita ubah pola pikir. Bantuan ini harus beranak-pinak. Jangan hanya dipakai sebentar lalu rusak.” tegasnya.

Baca Juga :  Apel Besar Hari Pramuka ke-64 di Kabupaten OKI, H. Muchendi Mahzareki Ajak Generasi Muda Jadi Garda Terdepan Bangsa

Menariknya, sebagian warga OKI dengan kesadaran tinggi mulai mengalihfungsikan lahan karet menjadi sawah. Fenomena ini terlihat di Kecamatan Lempuing, Lempuing Jaya, dan beberapa wilayah lainnya.

“Mereka sengaja menumbangkan pohon karet yang masih produktif, demi mencetak sawah. Ini bentuk nyata kesadaran kolektif untuk menjaga ketahanan pangan.” kata H. Muchendi Mahzareki.

Pada tahun 2025, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) OKI bersama Kementerian Pertanian, menargetkan perluasan OPLAH hingga 46.762 hektare. Fokusnya tidak hanya pada peningkatan produktivitas, tetapi juga pembangunan infrastruktur pertanian dan distribusi bantuan yang tepat sasaran.

Baca Juga :  Bupati OKI Lepas 370 Calon Jemaah Haji, Pesan Khusus untuk Petugas : Layani Tamu Allah dengan Tulus

Kepala Dinas KPTPH OKI, Ir. Irawan, menyebutkan bahwa Lempuing dan Tanjung Lubuk merupakan sentra pertanian strategis, dengan potensi sawah irigasi yang tinggi. Ia menambahkan bahwa panen varietas Inpari 42 kali ini menghasilkan hingga 8 ton gabah kering panen per hektare.

“Hasil ini luar biasa. Kita ingin IP300 menjadi standar baru demi OKI sebagai pilar ketahanan pangan nasional.” pungkasnya. (skb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 komentar