BekisarMedia.id, PAGARALAM — Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, mengaku sangat bangga dengan Kota Pagar Alam yang berada di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel). Pasalnya, kota yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2001 itu, telah menerapkan pengembangan energi hijau yang pertama di Indonesia.
Joko Widodo mengakui bahwa dunia global semuanya menuju Energi Baru Terbarukan (EBT), dimana semua negara juga telah mulai merencanakan untuk menuju energi hijau, baik itu energi matahari, hdyropower, energi geothermal, energi arus laut, dan energi angin.
“Indonesia memiliki potensi yang besar. Dalam hitungan yang belum final, Indonesia memiliki 418 MW. Mulai dari tenaga air, panas bumi, arus bawah laut, panas permukaan bawah laut, angin, maupun tenaga surya semua kita miliki.” kata Joko Widodo, di Lapangan Merdeka Kota Pagar Alam, saat memberikan apresiasi Kota Pagar Alam sebagai kota Energi Hijau, hari Senin tanggal 24 Januari 2022.
Sosok yang akrab disapa dengan panggilan Jokowi itu, memuji Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel dan Pemerintah Kota (Pemkot) Pagar Alam yang telah berupaya menerapkan Energi Baru Terbarukan. Menurut dirinya, akan sangat baik apabila Kota Pagar Alam sudah mulai penggunaan Micro Hydro.
“Seratus persen bagus sekali, tinggal menindaklanjuti. Seterusnya, ini akan menjadi kota zero emission yang pertama kalau ditindak lanjuti, dan Pagar Alam akan menjadi kota yang pertama di Indonesia yang menggunakan energi hijau.” tegasnya.
Ia menyampaikan, untuk Menteri BUMN, agar mulai direncanakan energi baru terbarukan, dan Pemerintah Pusat akan membantu di tempat-tempat yang bisa dibantu. “Selain keindahan alam, ditunjang brand baru energi hijaunya, seluruh tanah air akan melihat ke Kota Pagar Alam. Hijau keindahan alam dan energinya.” pungkasnya.
Sementara Gubernur Sumsel, Herman Deru, dalam laporannya menuturkan, Kota Pagar Alam merupakan kota yang supply energi listriknya berasal dari pemanfaatan tenaga air sebagai sumber energi untuk masyarakatnya, hal tersebut upaya bersama dari Kementerian BUMN, Kementerian Investasi, PLN, Pemprov Sumsel,.dan Pemerintah Kota.
“Letak dari PLTA di dua sisi, Kota Pagaralam dan Kabupaten Lahat, supply listriknya 18 MW, 100% menyuplay Kota Pagaralam ini, tidak tersisa semunya, memakan energi terbarukan. Dari pencanangan hari ini, Pemerintah Provinsi Sumsel mengharapkan kedepannya akan semakin banyak pemanfaatan dan penambahan energi yang berasal dari energi baru dan terbarukan.” ungkapnya.
Beberapa contoh pemanfaatan sektor energi baru terbarukan di Sumsel, lanjut Herman Deru, secara rinci antara lain, Sumber Energi Surya sebesar kurang lebih 3,3 MW, baik itu berupa PLTS Terpusat, PLTS tersebar dan PLTS Rooftop. Kemudian Sumber Energi Air sebesar 18 MW, berupa PLTMH baik yang dibangun oleh Independent Power Producer (IPP) atau pun Pemerintah.
Selanjutnya Sumber Energi Panas Bumi sebesar 55 MW yang berasal dari Pembangkit listrik tenaga panas bumi Lumut Balai di wilayah perbatasan Kabupaten Muara Enim dan Kabupayen OKU Selatan dan 91,2 MW yang berasal dari Pembangkit listrik tenaga panas bumi Rantau Dedap di wilayah perbatasan Kabupaten Muara Eenim, Kabupaten Lahat dan Kota Pagar Alam.
“Dengan beragamnya sumber energi alternatif yang berasal dari Energy Baru Terbarukan ini, maka Sumsel sangat optimis, kedepannya dalam pencapaian persentase Bauran Energi dan pemenuhan kebutuhan energi yang menjadi hak bagi masyarakat.” tambahnya.
Herman Deru menyebutkan, sangat membanggakan Kota Pagar Alam juga merupakan kota di dalam Wilayah Sumsel yang memiliki berbagai sumber energi baru terbarukan, seperti Panas Bumi dan Tenaga air, yang nanti kedepannya mampu untuk mensuplay kebutuhan energi untuk kelistrikan. (ril/ohs)