BekisarMedia.id, Musi Banyuasin — Setelah Covid 19, saat ini dunia sedang dihebohkan oleh penyakit kuning atau hepatitis akut berat yang belum diketahui penyebabnya. Pada 5 April 2022, pertama kali dilaporkan di Inggris Raya. Kemudian, tanggal 21 April 2022 dilaporkan lebih dari 170 kasus di 12 negara.
Guna mengantisipasi situasi tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Musi Banyuasin (Muba) akan melakukan sosialisasi penyakit Hepatitis Akut Berat yang belum diketahui penyebabnya juga menyiapkan tim Surveilance siaga untuk memantau perkembangan kasus tersebut di Muba.
Plt. Bupati Muba, Beni Hernedi, mengatakan bahwa langkah tersebut dilakukan oleh pihaknya sebagai bentuk penyebaran dari Hepatitis Akut Berat dan juga mengajak masyarkaat untuk terus menerapkan pola hidup bersih dan sehat.
“Antisipasi harus tetap dilakukan. Masyarakat Muba juga harus hati-hati, tetap tenang, dan lakukan tindakan pencegahan seperti pola hidup bersih dan sehat.” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Muba, dr. Azmi Dariusmansyah, menjelaskan, Hepatitis Akut Berat yang belum diketahui penyebabnya ini memiliki gejala awal yakni mual, muntah, diare berat, dan demam ringan. “Gejala lanjutan yaitu air kencing berwarna pekat seperti teh dan BAB berwarna putih pucat. Warnah mata dan kulit menguning, gangguan pembekuan darah, kejang, dan kesedaran menurun.” ungkapnya.
Hepatitis Akut Berat yang belum diketahui penyebabnya ini, bukan oleh ditimbulkan virus penyebab Hepatitis A, B, C, D dan E. Menurut perkembangan kasus, pada 5 April 2022 pertama kali dilaporkan di Inggris Raya. 8 April 2022 tiga negara lain melaporkan kasus serupa. 15 April 2022, ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) oleh WHO. 21 April 2022 dilaporkan lebih dari 170 kasus di 12 negara. 16-30 April 2022 tiga dugaan kasus pasien anak Hepatitis Akut meninggal di Indonesia. Kisaran kasus terjadi pada anak usia 1 bulan sampai dengan 16 tahun.
“Adapun 4 langkah penting penanganan Hepatitis Akut dengan mewaspadai gejala awal, seperti diare, mual, muntah, sakit perut, dan dapat disertai demam ringan. Jika muncul gejala awal, jangan panik. Segera bawa pasien ke puskesmas dan rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan lanjutan. Jangan menunggu muncul gejala lanjutan, seperti kulit dan mata kuning, agar tidak terlambat. Jika terjadi penurunan kesadaran, segera bawa pasien ke rumah sakit dengan fasilitas ICU Anak.” bebernya. (ohs)