BekisarMedia.id — Banjir yang melanda wilayah Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), membuat sedikitnya 90 Kepala Keluarga (KK) terdampak dan harus dievakuasi.
Luapan air anak Sungai Lalan akibat curah hujan tinggi sejak pagi hari, menggenangi rumah-rumah warga hingga kedalaman mencapai 1,20 meter.
Menanggapi bencana tersebut, Pemerintah Kabupaten Muba bergerak cepat. Camat Bayung Lencir, M. Imron, langsung turun ke lapangan bersama tim gabungan dari Kelurahan, Kecamatan, Babinsa, Babinkamtibmas, Tagana, dan TKSK.
Mereka melakukan proses evakuasi dan membantu warga menyelamatkan barang-barang penting. “Kami berkomitmen untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan warga kami.” ujar M. Imron.
Sinergi OPD dalam Penanganan Banjir di Sungai Lilin
Pemerintah Kabupaten Muba melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, seperti BPBD, Dinas Sosial, dan Dinas Kesehatan, turut memberikan dukungan penuh. Bantuan berupa sembako, obat-obatan, serta layanan kesehatan telah didistribusikan ke wilayah terdampak dengan menggandeng puskesmas setempat.
Bupati Muba, M. Toha, menyampaikan bahwa kolaborasi antar instansi sangat penting untuk mempercepat penanganan dampak banjir. “Kami akan terus berkolaborasi untuk memenuhi kebutuhan warga, baik dari segi kesehatan maupun bantuan lainnya,” tegasnya.
Warga Diminta Tetap Waspada
M. Toha juga mengimbau masyarakat yang tinggal di sekitar aliran sungai untuk tetap waspada, dan siap melakukan evakuasi jika kondisi memburuk. Warga juga diminta untuk memanfaatkan posko pengungsian atau tinggal sementara di rumah kerabat yang aman.
“Kami siap memberikan dukungan penuh dan mengajak warga untuk mengungsi ke posko atau rumah saudara jika diperlukan,” tambahnya.
Solidaritas dan Gotong Royong Jadi Kunci
Pemkab Muba memastikan bahwa monitoring situasi akan terus dilakukan, termasuk penilaian lanjutan terhadap kebutuhan warga. Bantuan akan terus disalurkan sesuai kondisi lapangan.
“Kami akan terus memantau situasi dan melakukan tindakan lanjutan sesuai kebutuhan,” tutup Bupati.
Di tengah situasi sulit ini, semangat gotong royong dan solidaritas masyarakat menjadi harapan utama untuk bersama-sama melewati bencana banjir yang melanda. (aps)