Pusatkan Launching Nasional di OKI, Pemerintah Targetkan 800 Desa Peduli Gambut

BekisarMedia.id — Sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan swasta, terus ditingkatkan untuk menghadapi Karhutla (Kebakaran Hutan dan Lahan) di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), karena tugas menjaga lingkungan merupakan tanggung jawab bersama.

“Kesiapsiagaan ini adalah bentuk tanggung jawab kita menjaga lingkungan dan kehidupan. Kami memastikan seluruh elemen, mulai dari masyarakat, perangkat desa, hingga aparat gabungan, siap siaga dan terlatih menghadapi potensi karhutla.” kata Bupati OKI, H. Muchendi, saat mendampingi Menteri Lingkungan Hidup (MenLH) Republik Indonesia, Dr. Hanif Faisol Nurofiq, melakukan pengecekan kesiapsiagaan penanggulangan Karhutla sekaligus launching Program Desa Mandiri Peduli Gambut se Indonesia, yang dipusatkan di Air Sugihan, Kabupaten OKI, pada hari Minggu, tanggal 25 Mei 2025.

Dengan kolaborasi pemerintah, masyarakat, dan Perusahaan, diharapkan bisa mencegah bencana sebelum terjadi.

Warning Korporasi

Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia telah mengirimkan surat peringatan kepada seluruh pemegang konsesi, khususnya di wilayah Selatan, yang memiliki lebih dari 5 juta hektare area konsesi.

Evaluasi difokuskan pada kesiapan sumber daya manusia, peralatan pemadaman, serta dukungan pendanaan dari masing-masing perusahaan. “Kami ingin memastikan tidak ada lagi kebakaran yang diakibatkan kelalaian atau pembiaran. Negara sudah terlalu sering menanggung dampaknya. Kali ini, semua harus bertanggung jawab.” ujar Hanif Faisol Nurofiq.

Selain menyoroti tanggung jawab korporasi, Ia juga menekankan mengenai pentingnya pelibatan masyarakat melalui Kelompok Masyarakat Peduli Api (MPA) sebagai bagian dari sistem pengawasan dan respons cepat terhadap titik-titik rawan karhutla.

Baca Juga :   Pemerintah Bangun Koridor Satwa di OKI, Solusi Jangka Panjang Atasi Konflik Manusia dengan Gajah

Menurut Hanif Faisol Nurofiq, keterlibatan aktif para pengusaha, akan menjadi kunci dalam menurunkan risiko kebakaran di kawasan hutan dan lahan.

“Dengan musim kemarau yang kian dekat, pemerintah memperkuat langkah antisipatif, agar kejadian serupa tidak terus berulang dan merugikan semua pihak, terutama masyarakat yang berada di daerah terdampak.” terangnya.

Bentuk Desa Peduli Mandiri Peduli Gambut

Dalam kunjunganya ke Air Sugihan, Hanif Faisol Nurofiq juga melaunching Desa Mandiri Peduli Gambut se Indonesia. Dirinya menargetkan pembentukan sebanyak 800 Desa Mandiri Peduli Gambut, guna menjaga ekosistem lahan gambut di Indonesia.

“Terdapat sekitar 1.500 desa yang memiliki lahan gambut di luar kawasan hutan, dengan rincian 800 desa yang berada di luar area lahan konsesi, dan sisanya berada dalam area lahan konsesi. Nantinya, 800 desa ini menjadi tugas saya dan kepala daerah, dan sisanya akan dibangun oleh perusahaan pemegang lahan konsesi.” katanya.

Program Desa Mandiri Peduli Gambut adalah upaya pemulihan ekosistem gambut berbasis masyarakat, mendorong pemberdayaan ekonomi, dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gambut. “Untuk anggaran dari program Desa Mandiri Peduli ini, akan berasal dari Kementerian LH, dan juga perusahaan.” jelasnya.

Program itu juga menjadi salah satu langkah preventif dalam penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla). “Program Desa Mandiri Peduli Gambut ini juga menjadi salah satu langkah preventif dalam penanggulangan karhutla.” pungkasnya. (skb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *