BekisarMedia.id — Sampai dengan hari Jum’at, tanggal 20 Juni 2025, sebanyak 341 Warga Negara Indonesia (WNI) meninggal dunia pada pelaksanaan ibadah Haji tahun 2025. Jumlah ini, lebih sedikit jika dibandingkan dengan tahun 2024, yaitu 349 orang.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Kementerian Agama Republik Indonesia, dr. Mohammad Imran, pada hari Sabtu, tanggal 21 Juni 2025.
Mohammad Imran mengungkapkan, sebanyak 214 orang atau sebesar 62 persen, meninggal dunia dalam kategori usia lanjut. “Penyebab kematian terbanyak adalah penyakit jantung dan sepsis atau kegagalan organ, akibat infeksi yang berat.” katanya, seperti dikutip dari Website Resmi Kemenag, pada hari Sabtu, tanggal 21 Juni 2025.
Selain itu, hingga hari Rabu, tanggal 18 Juni 2025, Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Makkah, juga mencatat bahwa jama’ah yang dirawat, sebanyak 52 kasus. Paling banyak yakni kasus Pneumonia.
“Per hari Rabu, masih ada 52 kasus. Paling banyak mereka yang pasca rawat di RS Arab Saudi, karena kasus pneumonia.” terang dr. Mohammad Imran.
Ia pun menyampaikan, jika jama’ah itu masuk gelombang kedua dan sudah saatnya bergerak ke Madinah, maka mereka boleh jalan asal dalam kondisi stabil.
Sementara bagi gelombang pertama yang mengalami sakit dan bisa merasakan lebih baik jika pulang ke tanah air, maka bisa diusulkan untuk pulang ke tanah air lebih cepat dari jadwal (tanazul).
PPIH juga mengimbau jama’ah haji untuk menjaga kesehatan menjelang kepulangan ke Indonesia, agar jama’ah haji tiba di Indonesia dalam keadaan sehat wal afiat dan mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
“Kami mengimbau untuk menjaga kesehatan menjelang pemulangan ke tanah air. Keluarga, tentunya sudah menunggu di rumah, dan mengharapkan jama’ah sehat ketika tiba di rumah.” pungkasnya. (skb)