Kasus Meme Prabowo Subianto dan Jokowi : Kemendiktisaintek Dorong Pembinaan Mahasiswi ITB

BekisarMedia.id — Kasus viral terkait meme Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Terpilih, Prabowo Subianto, yang dibuat oleh seorang mahasiswi Institut Teknologi Bandung (ITB) terus menuai sorotan publik.

Mahasiswi berinisial SSS dari Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) tersebut, sebelumnya ditetapkan sebagai tersangka oleh Bareskrim Polri karena diduga melanggar Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

Namun, saat ini penahanan terhadap SSS telah ditangguhkan. Pertimbangan diberikan karena yang bersangkutan masih harus menjalani proses pendidikan di bangku kuliah.

Menanggapi polemik tersebut, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) menyatakan bahwa pendekatan edukatif lebih relevan dalam menyikapi kasus ini. Menteri Brian Yuliarto menekankan pentingnya pembinaan etis di lingkungan akademik.

“Kemendiktisaintek menilai bahwa proses klarifikasi dan bimbingan etis di lingkungan akademik menjadi ruang yang lebih tepat untuk menanamkan kesadaran, tanggung jawab, dan kedewasaan dalam berekspresi,” ujar Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Republik Indonesia, Brian Yuliarto, dalam keterangan resminya, pada hari Senin, tanggal 12 Mei 2025.

Baca Juga :   Prabowo Subianto Resmikan 17 Stadion Sepak Bola, Indonesia Harus Masuk Piala Dunia Tahun 2026

Ia juga menegaskan bahwa perguruan tinggi harus berperan aktif dalam membentuk karakter mahasiswa, termasuk dalam hal integritas, kepekaan sosial, serta literasi digital yang etis.

“Pendidikan tinggi harus menjadi ruang tumbuh yang aman dan bermakna, bukan hanya untuk penguasaan ilmu pengetahuan, tetapi juga untuk membentuk integritas dan tanggung jawab.” tambahnya.

Di sisi lain, pihak Istana turut memberikan tanggapan atas kasus ini. Juru bicara Presiden, Hasan Nasbi, menyatakan bahwa pemerintah menghormati proses hukum, namun mendorong penyelesaian dengan pendekatan pembinaan terhadap generasi muda.

“Kalau ada pasal-pasalnya, kami serahkan ke polisi. Tapi kalau dari pemerintah, itu kalau anak muda ada semangat-semangatnya yang terlanjur, mungkin lebih baik dibina ya.” ujar Hasan Nasbi, di Menteng, Jakarta, pada hari Sabtu, tanggal 10 Mei 2025.

Meme Prabowo–Jokowi yang menuai kontroversi ini, juga menimbulkan perdebatan di ruang publik. Sebagian masyarakat menilai karya tersebut sebagai bentuk kritik dalam berekspresi, sedangkan sebagian lainnya menganggapnya tidak pantas dan mendukung proses hukum.

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *