Beberapa hari yang lalu, sedang ramai diperbincangkan oleh sebagian masyarakat Indonesia, seorang Kepala Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Kabupaten Mamuju yang kehilangan uang sebesar Rp30.000.000, dikarenakan mengklik link yang mencurigakan atau phising.
Kejadian tersebut, perlu mendapat perhatian penuh bagi pengguna internat, terutama para pengguna Media Sosial (Medsos) atau sarana komunikasi lainnya, agar tidak salah dalam melakukan klik link yang didapatkan, sehingga akhirnya bisa merugikan sebagai pengguna internet.
Lantas timbul sebuah pertanyaaan, bagaimana cara bagi pengguna untuk mengetahui bahwa link yang kita dapatkan itu benar atau tidak. Berikut ini adalah Tips yang bisa dilakukan, agar terhindar dari link-link yang membahayakan.
1. Periksa URL dengan Teliti
Sebelum mengklik suatu tautan, pastikan untuk memeriksa Link atau URL dengan saksama. Link yang mencurigakan, sering menggunakan nama domain yang mirip dengan situs resmi, tetapi memiliki perbedaan kecil, seperti tambahan huruf atau penggunaan karakter khusus.
Misalnya, situs palsu mungkin menggunakan “g00gle.com” alih-alih “google.com.”
Jika ragu, pengguna dapat mengetik alamat situs secara manual di halaman pencarian, daripada mengklik tautan yang diberikan.
2. Hindari Mengklik Link dari Sumber yang Tidak Dikenal
Banyak penipuan siber dilakukan melalui email, pesan teks, atau media sosial. Jika menerima pesan yang berisi tautan dari sumber yang tidak dikenal atau terlihat mencurigakan, sebaiknya jangan langsung mengkliknya. Periksa pengirimnya dan cari informasi tambahan, sebelum mengambil tindakan lebih lanjut.
3. Gunakan Alat Keamanan Internet
Berbagai alat keamanan, seperti ekstensi browser atau layanan pemindai tautan, dapat membantu mendeteksi link berbahaya. Beberapa anti virus modern juga memiliki fitur yang dapat memblokir situs web berbahaya secara otomatis. Dengan memanfaatkan teknologi ini, pengguna dapat meminimalkan risiko terkena serangan dari link mencurigakan.
4. Waspada terhadap Tawaran yang Terlalu Menggiurkan
Penipuan sering kali menggunakan tautan dengan iming-iming hadiah besar, diskon besar-besaran, atau kesempatan langka. Jika sebuah tawaran terlihat terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, kemungkinan besar itu adalah upaya penipuan. Sebaiknya, verifikasi informasi tersebut melalui sumber resmi, sebelum mengambil tindakan lebih lanjut.
5. Periksa Sertifikat Keamanan Situs Web
Sebelum memasukkan informasi pribadi di suatu situs, pastikan situs tersebut memiliki sertifikat keamanan yang sah. Situs yang aman, biasanya memiliki protokol “https” di awal URL, serta ikon gembok di bilah alamat browser.
Jika situs hanya menggunakan “http” atau menampilkan peringatan keamanan, sebaiknya hindari berinteraksi dengan situs tersebut.
Kesimpulan
Menghindari link yang mencurigakan adalah langkah penting dalam menjaga keamanan digital. Dengan memeriksa URL, menghindari tautan dari sumber tidak dikenal, menggunakan alat keamanan, mewaspadai tawaran yang mencurigakan, serta memeriksa sertifikat keamanan situs, pengguna internet dapat mengurangi risiko terkena serangan siber.
Kesadaran dan kewaspadaan adalah kunci utama untuk melindungi diri dari ancaman dunia maya yang semakin canggih. (ohs)