Muba Jadi Contoh Nasional : Tuan Rumah Dialog Yuridiksi Karet untuk Wujudkan Pertanian Berkelanjutan

BekisarMedia.id — Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendorong pertanian berkelanjutan. Kali ini, Muba dipercaya menjadi tuan rumah Dialog Yuridiksi Karet bertema Mendorong Karet Berkelanjutan di Indonesia melalui Ketelusuran dan Inklusi Petani, yang digelar oleh Partnership for Indonesia Sustainable Agriculture (PISAgro) pada hari Rabu, tanggal 9 Juli 2025, di Auditorium Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muba.

Kegiatan ini diselenggarakan dengan dukungan penuh dari Dinas Perkebunan Muba, serta dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan dari tingkat kabupaten, provinsi, hingga nasional, termasuk mitra internasional.

Acara ini menjadi wadah diskusi teknis dan pertukaran pengetahuan di antara para pelaku dalam rantai pasok karet. Tujuannya jelas, mencari solusi bersama untuk meningkatkan daya saing karet Indonesia di pasar global, yang kini makin menuntut produk berkelanjutan dan bebas deforestasi.

Baca Juga :  Wakil Bupati Kabupaten Muba Pimpin Rakor Mantapkan Langkah Bangun Pusat Vokasi Terintegrasi

Wakil Bupati Muba, Rohman, mengungkapkan rasa syukurnya atas kepercayaan yang diberikan kepada Muba. “Kami berharap, dialog ini bisa menghasilkan langkah-langkah konkret, terutama untuk membantu para petani menghadapi tantangan, seperti rendahnya harga jual karet.” ujarnya.

Direktur Eksekutif PISAgro, Insan Safaat, menyatakan bahwa Muba adalah salah satu sentra produksi karet dengan potensi luar biasa. “Dengan semangat gotong royong, kita bisa hadapi tantangan global, sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai pemasok karet berkelanjutan.” katanya.

Senada dengan itu, Agung Nugroho, Ketua Kelompok Kerja Karet PISAgro, menegaskan bahwa dialog seperti ini penting, untuk mempercepat proses hilirisasi industri karet di daerah.

Baca Juga :  BAF Drag Race dan Drag Bike Kejurda IMI Sumsel Putaran II Panaskan HUT Muba ke-69

Kepala Dinas Perkebunan Muba, Ahkmad Toyibir, menyoroti tentang pentingnya memenuhi tuntutan European Union Deforestation Regulation (EUDR) yang kini menjadi perhatian utama pasar Uni Eropa.

“Kita harus memastikan bahwa produk karet kita bebas deforestasi. Untuk itu, perlu dukungan semua pihak, agar proses penerbitan Surat Tanda Daftar Budidaya bagi petani karet bisa dipercepat.” jelasnya.

Menurutnya, kolaborasi yang dibangun bersama PISAgro dan konsorsium Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL) adalah langkah positif dalam mencapai standar keberlanjutan global.

Baca Juga :  Pemkab Muba Sambut Hangat IKA Muba Kabupaten OKU, Bahas Silaturahmi dan Program Makan Bergizi Gratis

Kegiatan ini tidak hanya berhenti di forum diskusi. Setelah acara utama, para peserta akan melakukan kunjungan lapangan ke kebun petani karet. Tujuannya, untuk melihat langsung persoalan dan tantangan yang dihadapi petani di lapangan. (aps)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *