Pemprov Sumsel Komitmen Cetak Generasi IPTEK Dan IMTAQ

BekisarMedia.id — Keberadaan Pondok Pesantren (Ponpes) menjadi sangat sentral dalam upaya mencerdaskan ummat. Bahkan lebih dari itu, Ponpes juga menjadi pusat pendidikan dalam membentuk mental dan akhlak ummat, sejak usia dini.

Menurut Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Mawardi Yahya, Ponpes sangat penting dalam mentransfer ilmu agama bagi generasi mendatang yang berkarakter dan berakhlak mulia.

“Keberadaan Ponpes sangat penting dalam menyiapkan generasi ke depan yang berkarakter dan berakhlak mulia.” tegasnya saat peresmian Pembangunan Ponpes Mahasiswa Al Bahja, Kelurahan Timbangan, Kecamatan Indralaya Utara, Kabupaten Ogan Ilir, pada hari Kamis tanggal 25 Agustus 2022.

Lebih lanjut, dia menegaskan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel akan terus berkomitmen dalam memajukan Sumber Daya Manusia (SDM), bukan saja pendidikan sekolah umum, namun juga memajukan pendidikan di bidang keagamaan, sehingga akan terlahir generasi yang mumpuni dibekali dengan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) serta Iman dan Taqwa (IMTAQ).

Baca Juga :  Herman Deru Jamin Pasokan Sembako di Sumsel Aman

“Artinya, pembangunan tidak hanya fisik belaka, melainkan harus diimbangi dengan pembangunan rohani, sehingga generasi bangsa ini ke depan akan menjadi generasi yang kuat fisik, mental, dan spiritula, serta yang lebih penting lagi berakhlak mulia.” tambahnya.

Menyinggung pembangunan Ponpes Mahasiswa Al Bahjah, Mawardi Yahya berharap nantinya bangunan Ponpes tersebut dapat memberikan manfaat lebih banyak bagi masyarakat. “Semoga pembangunan Ponpes segera terealisasi dengan cepat, sehingga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat di Ogan Ilir.” tutupnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Kabupaten Ogan Ilir menegaskan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ogan Ilir akan terus bersinergi dengan Pemprov Sumsel dalam upaya memajukan pembangunan, termasuk diantaranya pembangunan mental spiritual melalui penyediaan sarana dan prasarana pendidikan yang refresentatif.

“Kita terus bersinergi dengan semua pihak, termasuk dengan Pemprov Sumsel. Pembangunan yang kita lakukan, tentunya harus menyeimbangkan antara pembangunan fisik maupun non fisik, termasuk bidang ilmu agama.” pungkasnya. (ohs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *