BekisarMedia.id — Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia, Sultan Baktiar Najamudin, menegaskan bahwa seluruh mantan presiden Republik Indonesia yang telah wafat, layak diberikan gelar Pahlawan Nasional, sebagai bentuk penghargaan atas jasa dan dedikasi mereka terhadap bangsa.
Pernyataan itu disampaikan Sultan Baktiar Najamudin menanggapi wacana pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada mantan Presiden ke-2 Republik Indonesia, Soeharto.
Ia menyatakan, DPD RI tidak mempermasalahkan usulan tersebut, karena menurutnya, semua presiden memiliki kontribusi besar dalam perjalanan bangsa.
“Saya secara pribadi, berpandangan bahwa setiap pemimpin bangsa adalah pahlawan. Sebagai manusia tentu memiliki kekurangan. Kita mengenal istilah mikul duwur mendem jero, itu adalah filsafat kebangsaan yang harus dijadikan rujukan kita.” ujar Sultan Baktiar Najamudin melalui keterangan resminya, pada hari Kamis, tanggal 6 November 2025.
Mantan aktivis KNPI Bengkulu itu menjelaskan, setiap presiden memimpin bangsa dalam konteks sosial, politik, dan tantangan geopolitik yang berbeda. Namun, kata dia, semua memiliki visi yang sama, yakni menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, serta mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
“Para pemimpin bangsa di setiap generasi, tentu memiliki reputasi dan legacy yang berbeda, tergantung pada suasana sosial dan politik nasional serta tantangan zamannya.” jelas Sultan Baktiar Najamudin.
Menurutnya, gelar Pahlawan Nasional tidak harus diberikan kepada sosok yang sempurna tanpa cela politik. Sebab, setiap pemimpin juga manusia biasa yang memiliki sisi lain, yang justru dapat menjadi pelajaran berharga bagi bangsa di masa depan.
“Tidak ada ruginya jika para pemimpin bangsa ini diberikan gelar Pahlawan Nasional. Tidak pantas jika kita yang hanya mengisi kemerdekaan ini terus memperdebatkan sisi lemah para pemimpin yang telah berjasa.” tegas Sultan Baktiar Najamudin.
Ia menutup pernyataannya dengan menekankan tentang pentingnya sikap menghargai jasa para tokoh bangsa, yang telah lebih dahulu berjuang dan memimpin Indonesia.
“Bangsa yang besar adalah bangsa yang pandai menghargai jasa para pemimpinnya di masa lalu.” pungkasnya. (skb)














